Bagaimana Membuktikan Cinta? - CURHAT KECIL

Breaking

IKLAN

Kamis, 27 Maret 2008

Bagaimana Membuktikan Cinta?

Suatu pagi, tiba-tiba ponsel berdering. Seorang teman lama.
Dengan nada datar aku menyambutnya..

“Pagi,” ucpku singkat.
“Pagi Mas, katanya dari seberang sana.
“Tumben telpon!?” tanyaku lagi.
“Iya neh! Boleh curhat nggak?” lanjutnya.

Sepagi ini curhat? Aku mengamati angak kecil disudut note book-ku. 07:12, masih terlalu pagi untukku. Apalagi harus dijadikan labuhan keluh kesah. Ah, tapi tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa menjadi tempat curhat teman-temanku.

“Oh, boleh-boleh, silahkan! Aku sambi sambil bikin kopi ya!” kataku lagi sambil mendekati dispenser kesayanganku.

“Gini mas, aku tuh merasa ga dicintai sama suamiku!” katanya lirih.
Aku memilih diam sambil berguman pelan “Hmmm…”
“Iya mas, dia itu cuek banget sama aku! Gimana dunk mas? Ak begitu mencintainya, tapi dia itu kayaknya cuek banget sama aku!” katanya lagi antusias.

Aku terdiam cukup lama, mencari dan berusaha memahami apa yang diceritakannya.

“Hmm…dia sibuk kali dengan pekerjaannya!” sahutku pelan tidak memihak.
“Aku juag sibuk mas, aku juga kerja! Aku kerja jam 7 pagi sampai jam 3 sore, dia berangakt ke kantor sesuka hatinya, pulang semaunya dia! Masak ga punya waktu buat aku? Udah gitu jemputnya sering telat dan ga pernah kasih kabar!” cerocosnya sesaat kemudian.

Lagi-lagi aku hanya bisa diam! Diam dan diam.

“Lah kamu merasa dia cinta nggak sama kamu?” aku hanya bisa menanyakan hal itu lagi.
“Nggak tau lah mas!”
“Denger-denger suamimu seniman ya?” tanyaku pelan meyakinkan.
“Iya mas,” sahutnya yakin.
“Dia mengantarmu setiap pagi?” tanyaku lagi.
“Iya, di bangunin kadang juga susah! Wajahnya jutek kalu aku minta diantar pagi-pagi!” Kanya dengan nada sebel.
“Itu tandanya dia mencintaimu!” sahutku pelan.
“Tanda? Bagian mana tandanya?” hardiknya.
“Mengantarmu setiap pagi!” sahutku lirih tidak begitu yakin.
“Itu kewajiban suami mas!” katanya lagi dengan nada agak melemah.
“Kamu tau dia tidur jam berapa kalau malam hari?” aku mengajukan sebuah pertanyaan.
“Kurang tau ya, biasanya aku tidur dia masih didepan komputer!” katanya lirih.
“Seorang seniman, rata-rata memilih malam hari untuk berkaya! Bahkan ada asumsi bahwasanya seniman itu adalah sekelompok orang-orang yang bangunnya diatas jam 12 siang! Jadi dengan bangun jam 7 pagi dan mengantarmu bekerja, itu membuktikan dia mencintaimu! Aku yakin dia tidur diatas jam 2 dini hari! Jika kamu nggak percaya, coba kamu pasang alram di handphone-mu. Bangun jam 2 atau jam 3 pagi. Kalau dia masih berkarya pagi itu, berarti kamu adalah orang yang sangat di cintainya!”

Tut..Tut...Tut...

Obrolan terputus.........

3 hari kemudian, kali ini lebih pagi lagi. Jam 4 pagi. Sebuah sms aku terima.

‘Kamu benar mas, jam segini suamiku belum tidur. Jadi 5 bulan belakangan ini dia hanya tidur 1 atau 2 jam. Dan mungkin kurang tidur itu yang mebuat wajahnya kadang-kadang terlihat begitu letih dan aku menganggap wajah letih itu adalah rasa jenuh terhadapku. Tapi tidak, aku tau dia begitu mencintaiku! Aku tau karena dia selalu tersenyum manis ketika aku mencium tangannya setibanya aku didepan kantor. Setiap pagi’

Ya, namanya juga cinta. Cinta tidak bisa diungkapkan, tapi cinta hanya bisa dibuktikan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Membaca tulisan ini aku berkaca-kaca...Betapa tidak...aku merasakan hal yang sama...GINI CRITANYA :: malam minggu ada temenku yang datang...istriku marah2! Ngabek..ngabur,,,dia juga bilang kalau aku ga pernah mencintainya...trus aku kasih tulisan di blog ini saaat dia di kantor...tau apa yang di katakan istriku setelah dia membaca tulisan ini? :: maaf ya suamiku tercinta :: q mang ga peka ::
Dan IStriku pulang tanpa aku harus menjemputnya, Tulisan? Ya kata-kata ternyata mammpu merubah segala...Makasih Mas....